Category 4

Jubir PDIP: Rilis OCCRP Mestinya Bisa Periksa Jokowi dan Keluarganya

redaksi
31 Desember 2024, 23:19 WIB Last Updated 2025-01-01T07:19:53Z
Pasang iklan, promosi atau dukungan, hubungi: redaksi@berita62.my.id
Pasang iklan, promosi atau dukungan, hubungi: redaksi@berita62.my.id
Juru Bicara PDI Perjuangan Guntur Romli


JAKARTA (MP) - Masuknya Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai salah satu finalis pemimpin paling korup di dunia versi OCCRP (Organized Crime and Corruption Reporting Project) memicu reaksi tajam dari Juru Bicara PDIP, Guntur Romli. 

Ia menilai hal tersebut perlu menjadi fokus perhatian Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dalam pernyataannya pada 31 Desember 2024, Guntur mendesak KPK untuk membuka penyelidikan terkait laporan tersebut, yang menurutnya mengindikasikan adanya potensi kerugian besar terhadap keuangan negara.


Guntur juga mengungkapkan bahwa dugaan ekspor ilegal bijih nikel, seperti yang pernah disampaikan oleh almarhum ekonom Faisal Basri, bisa menjadi salah satu poin penting dalam penyelidikan ini.


Kasus tersebut diduga merugikan negara hingga ratusan triliun rupiah dan melibatkan nama Bobby Nasution, menantu Jokowi. Menurut Guntur, laporan OCCRP ini sudah cukup menjadi dasar bagi KPK serta institusi penegak hukum lain seperti polisi dan kejaksaan untuk memeriksa Jokowi beserta keluarganya.


Ia juga menyinggung kembali isu perpanjangan masa jabatan presiden yang sempat mencuat sebelumnya dan ditolak oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. 


"Penolakan Megawati waktu itu seperti pertanda atas apa yang kini terjadi, yakni munculnya Jokowi dalam daftar pemimpin paling korup di dunia," ungkapnya Rabu (31/12/2024).


Selain Jokowi, dalam laporan OCCRP tersebut juga tercantum nama-nama lain seperti Presiden Kenya William Ruto, Presiden Nigeria Bola Ahmed Tinubu, mantan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina, dan konglomerat India Gautam Adani.

Komentar

Tampilkan

Terkini