 |
| Menteri Luar Negeri Mesir Badr Abdelatt |
Kairo (KB) - Menteri Luar Negeri Mesir, Badr Abdelatty, pada Minggu menegaskan pentingnya menggalang dukungan regional dan internasional bagi Suriah di tengah masa transisi.
Melalui sambungan telepon, Abdelatty berdiskusi dengan rekan-rekannya dari Uni Emirat Arab, Yordania, Irak, dan Aljazair, sebagaimana disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri Mesir dalam pernyataan resminya.
Diskusi tersebut berlangsung intens dengan fokus pada perkembangan situasi di Suriah. Abdelatty menegaskan komitmen Mesir untuk mendukung Suriah, menghormati kedaulatan negara itu, serta menjaga kesatuan dan integritas wilayahnya.
"Pproses politik yang inklusif dimulai dengan melibatkan semua elemen masyarakat Suriah, yang dipimpin dan dimiliki oleh rakyat Suriah sendiri tanpa campur tangan pihak luar, guna mewujudkan stabilitas di negara tersebut, ujarnya, Minggu (22/12/2024).
Sementara itu, Presiden Suriah Bashar al-Assad, yang telah berkuasa selama hampir 25 tahun, dilaporkan melarikan diri ke Rusia setelah kelompok anti-rezim menguasai Damaskus pada 8 Desember. Peristiwa ini menandai berakhirnya pemerintahan Partai Baath yang telah berkuasa sejak 1963.
Pengambilalihan kekuasaan terjadi setelah kelompok Hayat Tahrir al-Sham (HTS) merebut sejumlah kota strategis dalam serangan cepat yang berlangsung kurang dari dua pekan.
Sumber: Anadolu
