NY - Presiden Donald Trump telah meringankan hukuman Jason
Galanis, seorang rekan bisnis Hunter Biden yang tahun lalu memberikan kesaksian
dalam sidang kongres yang dipimpin Partai Republik terkait upaya pemakzulan
Presiden Joe Biden saat itu.
Galanis
sebelumnya dijatuhi hukuman hampir 16 tahun penjara atas berbagai kasus
penipuan, termasuk manipulasi pasar saham dan skema penipuan terhadap komunitas
Penduduk Asli Amerika melalui penerbitan Obligasi Suku yang tidak dapat ditebus
atau dijual. Keputusan pengurangan hukuman ini diumumkan oleh Departemen
Kehakiman pada Senin setelah Trump menandatanganinya pada Jumat.
Pada Maret
tahun lalu, Galanis bersaksi dari dalam penjara bahwa dirinya pernah menjalin
kesepakatan bisnis dengan Hunter Biden pada 2013, ketika Joe Biden masih
menjabat sebagai wakil presiden. Ia mengklaim bahwa nilai utama Hunter Biden
dalam bisnis tersebut adalah nama belakangnya serta aksesnya ke ayahnya,
Presiden Biden.
Keputusan
Trump ini menuai kritik dari Demokrat di Komite Kehakiman DPR, yang menyebut
Galanis sebagai "penipu". Salah satu anggota Demokrat menulis di
media sosial X bahwa Trump membebaskan Galanis sebagai bentuk politik gaya
"negara gangster", di mana kesetiaan kepada pemimpin lebih penting
daripada hukum.
Selain
Galanis, Trump juga baru saja memberikan grasi kepada Devon Archer, rekan
bisnis Hunter Biden lainnya yang juga terlibat dalam skema penipuan terhadap
komunitas Penduduk Asli Amerika. Archer sebelumnya dijatuhi hukuman satu tahun
satu hari penjara pada 2022.
Tindakan
Trump dalam meringankan hukuman dan memberikan grasi kepada orang-orang yang
terlibat dalam penyelidikan terhadap keluarga Biden semakin memicu perdebatan
politik di Amerika Serikat.