Category 4

Peringatan 20 tahun Tragedi Tsunami Aceh Yang Terjadi Pada 26 Desember 2004

redaksi
26 Desember 2024, 00:23 WIB Last Updated 2024-12-26T08:35:29Z
Pasang iklan, promosi atau dukungan, hubungi: redaksi@berita62.my.id
Pasang iklan, promosi atau dukungan, hubungi: redaksi@berita62.my.id
Penampakan Masjid Raya Rahmatullah Aceh pasca diterjang tsunami pada 2004 silam. (Foto: Dok. BBC)


JAKARTA (MP) -  Bangsa Indonesia, khususnya masyarakat Aceh, hari ini memperingati 20 tahun tragedi tsunami yang terjadi pada 26 Desember 2004. Bencana dahsyat tersebut menewaskan lebih dari 230.000 orang di 14 negara, termasuk Indonesia.


Setelah tragedi yang meninggalkan trauma mendalam bagi jutaan orang ini, Aceh mengalami banyak perubahan signifikan, terutama dalam hal kesiapsiagaan menghadapi potensi tsunami di masa depan.


Peringatan 20 tahun tsunami Aceh ini menjadi momentum penting untuk memperkuat sistem mitigasi bencana. Salah satu tantangan utama adalah memastikan kesiapan masyarakat di sepanjang pesisir Aceh dalam menghadapi ancaman tsunami.


Saat ini, Aceh telah dilengkapi dengan teknologi canggih bernama Ina-TEWS (Indonesia Tsunami Early Warning System), sebuah sistem peringatan dini tsunami yang dapat memberikan informasi dalam waktu lima menit setelah gempa bumi terjadi. Sebanyak 10 unit Ina-TEWS telah dipasang di pesisir Aceh.


Meski kemajuan teknologi ini signifikan, masih ada tantangan besar untuk memastikan informasi peringatan dini dapat diterima oleh masyarakat, terutama mereka yang tinggal di daerah terpencil.


Sirene Menandai Peringatan 20 Tahun Tsunami Aceh

Pada Kamis (26/12/2024), peringatan dimulai dengan suara sirene yang berbunyi serentak di seluruh Aceh pada pukul 08.00 WIB. Sirene ini dibunyikan selama tiga menit sebagai penghormatan kepada para korban tsunami 2004. Masyarakat diimbau untuk menghentikan aktivitas, tetap tenang, dan mengheningkan cipta.


Pusat peringatan tahun ini berlokasi di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh. Sirene juga dibunyikan di sejumlah titik strategis seperti Kantor Gubernur Aceh dan Blang Oi, dengan dukungan kendaraan patroli. Kombes M. Iqbal Alqudusy dari Polda Aceh menyebut bahwa aktivitas lalu lintas di seluruh wilayah Aceh juga dihentikan sementara sebagai bagian dari peringatan.


Sejarah Singkat Tsunami Aceh 2004

Dua dekade lalu, gempa bumi berkekuatan 9,1 skala Richter mengguncang lepas pantai barat Sumatera. Gempa besar ini memicu tsunami dahsyat yang menghantam pesisir Aceh dan berbagai negara di sekitar Samudra Hindia, menewaskan hampir 230.000 orang di 14 negara.


Menurut PBB, bencana ini juga merenggut nyawa sekitar 9.000 wisatawan asing dari berbagai negara. Data dari Tsunami Evaluation Coalition bahkan mencatat jumlah korban mencapai sedikitnya 275.000 jiwa, belum termasuk korban yang dinyatakan hilang.


Salah satu tanda awal tsunami adalah surutnya air laut hingga ratusan meter, yang sempat membuat beberapa penyintas melihat dasar laut. Gelombang tsunami mulai menghantam pantai Sumatera bagian utara dan Kepulauan Nicobar dalam waktu kurang dari 30 menit setelah gempa, lalu menyusul ke India Selatan, Sri Lanka, dan Thailand dalam dua jam, serta mencapai Tanduk Afrika dalam tujuh jam.

Komentar

Tampilkan

Terkini