TANGERANG
(MP) - Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) akan melakukan penataan ulang
besar-besaran dalam pengaturan operasional terminal penerbangannya. Salah satu
perubahan utama adalah relokasi semua penerbangan maskapai bertarif rendah (Low-Cost
Carrier atau LCC) ke Terminal 1, yang sebelumnya beroperasi di Terminal 2.
Langkah ini merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan efisiensi dan
kenyamanan penumpang.
Menteri BUMN, Erick Thohir, menjelaskan bahwa perubahan ini
bertujuan untuk memisahkan layanan penerbangan murah dari layanan penuh (full
service).
“Ke depannya, bandara akan memiliki terminal terpisah untuk
penerbangan bertarif rendah,” ungkap Erick saat kunjungan ke Bandara Soetta
pada Rabu (1/1/2025). Maskapai LCC seperti AirAsia Indonesia, AirAsia, dan Lion
Air yang saat ini beroperasi di Terminal 2 akan dipindahkan sepenuhnya ke
Terminal 1.
Alasan dan Langkah Penataan Ulang
Direktur Utama PT Angkasa Pura InJourney Airports, Faik Fahmi, menjelaskan
bahwa penataan ulang terminal bertujuan untuk mengoptimalkan fungsi
masing-masing terminal di Bandara Soetta. Maskapai LCC akan dipindahkan ke
Terminal 1, sedangkan maskapai dengan layanan penuh, seperti Batik Air, akan
beroperasi di Terminal 3.
Sementara itu, Terminal 2F akan dikhususkan untuk
penerbangan jemaah umrah. Penataan ini akan berlangsung hingga 2027 dan
diharapkan dapat menciptakan pemisahan yang lebih jelas antara penerbangan
murah dan layanan penuh, meningkatkan kenyamanan dan ketertiban operasional.
Terminal 1 saat ini sedang menjalani proses revitalisasi, yang telah mencapai
30 persen. Proyek ini tidak hanya akan meningkatkan kapasitas dan
fungsionalitas terminal tetapi juga mempercantik tampilan untuk menciptakan suasana
modern dan nyaman. Faik menargetkan revitalisasi ini akan selesai pada Agustus
2025. Dengan pembaruan ini, Terminal 1 diharapkan menjadi lebih efisien dan
ramah bagi penumpang maskapai bertarif rendah.
Terminal 2F akan diubah menjadi terminal khusus penerbangan umrah mulai akhir
Januari 2025. Maskapai seperti Saudi Airlines dan Garuda Indonesia yang
melayani penerbangan langsung ke Jeddah akan dipindahkan ke Terminal 2F.
Sedangkan penerbangan tidak langsung akan tetap melalui terminal tersebut
sebelum diantar ke Terminal 3. Penataan ini bertujuan untuk memudahkan jemaah
umrah dan menciptakan layanan yang lebih khusus dan nyaman.
Faik Fahmi menambahkan bahwa semua perubahan ini merupakan
langkah strategis untuk mendukung pertumbuhan industri penerbangan di Indonesia
sekaligus meningkatkan kualitas layanan di salah satu bandara tersibuk di
dunia.
Dengan pengaturan ini, Bandara Soetta diharapkan mampu
menghadapi kebutuhan yang terus berkembang dan memberikan pengalaman terbaik
bagi para penumpang.